Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Kalselsatu.com
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Kalselsatu.com
    Serba-Serbi

    Semangat Musini, Pengrajin Keranjang Parcel 65 Tahun di Banjarmasin yang Tetap Berjuang Meski Mata Buram Akibat Katarak

    adminBy adminNovember 3, 2025Tidak ada komentar3 Mins Read
    Musini begitu telaten mengikat rotan ke kerangka produk kerajinan keranjang. (Foto: kalselsatu.com)

    kalselsatu.com, BANJARMASIN – Meski mata buram akibat katarak, Musini (65) terus menjalani hidupnya dengan semangat tinggi dan tanpa menyerah.

    Seperti rotan yang dililitkan dengan telaten, wanita asal RK Ilir, Banjarmasin Selatan ini terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, meski di usia senja dan dalam keterbatasan fisik.

    Pada Senin (3/11/2025) pagi, Musini tampak berjalan perlahan di tepi Jalan RK Ilir. Ia ditemani putrinya, Tina, yang setia mendampingi untuk memastikan ibunya sampai dengan selamat ke rumah tetangga.

    Mata Musini yang buram tak menghalanginya untuk melanjutkan rutinitas sebagai pengrajin keranjang rotan.

    Begitu sampai di pelataran rumah tetangga, Musini langsung duduk bersila, dan dengan tangan yang keriput mulai merajut bilah-bilah rotan.

    “Awalnya susah. Tapi kalau dilatih terus, lama-lama terbiasa. Sekarang, meski mata saya buram, tangan ini sudah hafal caranya,” kata Musini sambil tetap fokus pada pekerjaannya.

    Musini mampu menghasilkan antara 20 hingga 30 keranjang rotan setiap hari. Setiap keranjang yang ia kerjakan dihargai Rp1.000, sebuah upah kecil namun cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    “Daripada cuma duduk di rumah dan tidak ada yang dikerjakan, lebih baik saya bekerja,” ujar Musini, menegaskan prinsip hidupnya untuk terus aktif meskipun dengan keterbatasan.

    Bagi Musini, bekerja bukan hanya tentang uang. Baginya, pekerjaan ini adalah cara untuk menjaga harga diri dan tetap merasa berguna.

    “Kalau bekerja, hati saya lebih senang,” katanya sambil tersenyum tipis, memperlihatkan sederet gigi yang sedikit rompal.

    Putrinya, Tina, telah berkali-kali meminta Musini untuk berhenti bekerja, khawatir dengan kondisi ibunya yang semakin menua.

    “Terkadang kasihan melihatnya, tapi kalau memang beliau mau, ya kami hormati saja keinginannya,” kata Tina.

    Di rumah tempat Musini bekerja, ada sekitar 10 pengrajin lainnya. Devi, pemilik usaha kerajinan tersebut, menjelaskan bahwa semua produk yang dihasilkan dibuat secara manual, dengan pengrajin menggunakan kaki sebagai penahan rotan, sementara tangan untuk merajut.

    “Ibu Musini sudah puluhan tahun bekerja di sini. Beliau memang tidak banyak bicara, tapi hasil kerjanya rapi dan kuat,” ujar Devi.

    Musini bertugas mengikat keranjang yang sudah setengah jadi dengan tali rotan agar lebih kokoh. Pekerjaan ini membutuhkan kecepatan dan ketelitian tinggi, karena jika ikatan rotan longgar, keranjang yang dihasilkan bisa cepat rusak.

    “Tugas Musini sangat penting, karena jika tidak hati-hati, keranjang akan mudah rusak. Kerjaannya memang memerlukan kekuatan dan ketelitian,” jelas Devi.

    Usaha kecil ini memproduksi berbagai ukuran keranjang, mulai dari yang kecil untuk wadah buah hingga keranjang besar untuk mengangkut material bangunan.

    Tak hanya warga Kalimantan Selatan, pesanan keranjang juga datang dari provinsi tetangga, seperti Kalimantan Timur.

    “Kami bersyukur punya pekerja-pekerja seperti Ibu Musini. Mereka adalah tulang punggung usaha ini,” tegas Devi, yang mencatat omzet hingga Rp7 juta per bulan dari usaha rumahan ini.

    Setelah bekerja seharian, Musini menatap puas keranjang-keranjang yang sudah rampung ia ikat. Menjelang sore, Tina sudah menunggu untuk menggandeng ibunya pulang. Mereka berjalan pelan, melewati jalan yang sama, tanpa banyak bicara.

    Setiap hari, perjalanan ini selalu berulang. Namun, bagi Musini, itu adalah bagian dari rutinitas yang memberikan arti dalam hidupnya. (ks)

    banjarmasin kalselsatu kisah inspirasi parcel perajin
    admin
    • Website

    Related Posts

    Heboh Temuan Jasad di Gang Sariawan, Warga Gotong-Royong Evakuasi Korban

    November 30, 2025

    Satu Keluarga di Tanjung Keramat Basirih Banjarmasin Tinggal Berhimpitan di Kontrakan Sempit Usai Rumah Ambruk

    November 29, 2025

    Pembongkaran Baliho Bando di Sutoyo S Makan Waktu Berjam-Jam, Satpol PP: Sudah Kami Surati Pemiliknya

    November 29, 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.