kalselsatu.com, BARITO KUALA – Nur Sya’bana Pratama, warga Desa Semangat Dalam, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang peternakan landak mini.
Sebagai mantan karyawan swasta yang terdampak pandemi COVID-19, Nur Sya’bana mengubah kegemarannya memelihara landak mini menjadi usaha yang menguntungkan.
Menurut Nur Sya’bana, hobi memelihara landak mini berawal sejak ia masih duduk di bangku kuliah. Berkat ketertarikannya tersebut, ia pun memutuskan untuk mengembangkan hobinya menjadi sebuah usaha yang cukup menjanjikan.
“Saat kuliah, saya mulai tertarik dengan landak mini. Rasanya menyenangkan memelihara hewan kecil yang lucu dan unik seperti ini,” ujar Nur Sya’bana.
Kini, di lahan tak terpakai di samping rumahnya, Nur Sya’bana berhasil membangun puluhan kandang landak mini.
“Saya mulai memanfaatkan lahan kosong di samping rumah. Dari situ, usaha ternak ini berkembang dengan pesat,” jelasnya.
Ternak landak mini ini terbilang cukup mudah, dalam waktu sekitar 40 hari setelah kawin, induk landak mini bisa melahirkan. Setiap kali melahirkan, induk bisa menghasilkan 5 hingga 10 anak landak. Untuk satu ekor anak landak mini, harga yang dibanderol berkisar antara 200 ribu hingga 300 ribu rupiah.
“Hewan ini mulai banyak diminati sebagai peliharaan karena ukurannya yang mungil, wajahnya yang imut, serta warna tubuhnya yang cantik,” kata Nur Sya’bana.
Usaha ternak landak mini yang dikelola oleh Nur Sya’bana kini telah berkembang pesat.
“Saya memelihara berbagai jenis landak mini, mulai dari jenis Pinto, Tobi, Champ, Albino, Brown, hingga Apricon,” ungkapnya.
Nur Sya’bana juga mengungkapkan, dalam merawat landak mini, perhatian terhadap pakan dan kebersihan kandang menjadi faktor kunci dalam menjaga kesehatan hewan tersebut.
“Saya memberikan pakan dua kali sehari dan rutin membersihkan kandang agar kondisi landak tetap sehat dan nyaman,” jelasnya.
Berawal dari hobi, kini usaha ternak landak mini tersebut telah memberikan keuntungan yang cukup besar.
“Dulu saya bekerja sebagai karyawan swasta, tapi terdampak pandemi COVID-19. Usaha ternak landak mini ini akhirnya menjadi solusi bagi saya dan keluarga,” ujar Nur Sya’bana dengan senyum bangga.
Dengan keuntungan yang terus berkembang, Nur Sya’bana kini mampu mencukupi kebutuhan hidupnya.
“Pendapatan dari ternak landak mini ini cukup besar, bisa mencapai jutaan rupiah setiap bulannya,” tambahnya.
Selain landak mini, usaha ternaknya juga mulai berkembang ke hewan lain seperti sugar glider dan iguana.
“Rencana ke depan, saya ingin memperluas usaha dengan menambah jenis hewan lain yang memiliki harga pasar tinggi,” ujar Nur Sya’bana. (ks)
