kalselsatu.com, BANJARMASIN – Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Banjarmasin, Sofyan Feriadi, mengaku khawatir siswa-siswanya kesulitan memahami soal dalam pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun ini.
Kekhawatiran itu muncul setelah melihat langsung tingkat kesulitan soal yang harus dikerjakan oleh para peserta didik berkebutuhan khusus di sekolahnya.
“Pelaksanaan hingga dua hari ini berjalan lancar, tidak ada kendala berarti. Tapi kalau melihat soalnya, kami cukup khawatir anak-anak kesulitan memahami,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Di SLBN 2 Banjarmasin, terdapat 13 siswa kelas XII, namun hanya lima siswa tunarungu yang dapat mengikuti TKA.
Sementara delapan siswa lainnya yang tergolong tuna grahita dan autis tidak bisa berpartisipasi karena keterbatasan mereka tidak memungkinkan untuk menyesuaikan dengan format tes yang diberikan.
Pelaksanaan TKA berlangsung di ruang ujian sekolah di Jalan Dharma Praja, Banjarmasin Timur, dengan suasana yang berbeda dari biasanya.
Lima siswa duduk rapi di depan laptop, berusaha menyelesaikan soal dengan penuh konsentrasi.
Menurut Sofyan, meski kegiatan berjalan tanpa hambatan teknis, hal ini menjadi pengalaman baru sekaligus bahan evaluasi penting bagi sekolah.
“Kami harap kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar pelaksanaan tes serupa ke depan bisa lebih ramah bagi siswa berkebutuhan khusus,” tambahnya.
Pihak sekolah berharap hasil evaluasi dari pelaksanaan TKA tahun ini dapat menjadi dasar perbaikan format tes, sehingga seluruh siswa dengan berbagai kondisi disabilitas tetap bisa berpartisipasi secara adil dan sesuai kemampuan masing-masing. (ks)
